tauhid

This tag is associated with 67 posts

New : E-Book : Ikut Pemilu adalah Bunuh Diri !! (Ringkasan “Tinta Ungu”)


بسم الله الرحمن الرحيم

IKUT PEMILU DEMOKRASI ADALAH BUNUH DIRI BAGI ISLAM DAN KAUM MUSLIMIN ,

(Ringkasan Buku TINTA UNGU, Mengupas Tuntas Akankah Aqidah  Islam Membenarkan Seorang Mukmin Ikut Andil Dalam Pemilu)

Oleh : Al Ustadz Abu Abdil Malik Abdul A’la Assugihany حفظه الله 

Berikut ini adalah sari tinta nasehat yang disegerakan terkait hukum ikut andil dalam pemilu demokrasi, dimana sebenarnya sudah kami tulis buku besar yang in sya Alloh mengupas secara tuntas hukum seorang mukmin ikut andil dalam pemilu, yang berjudul Tinta Ungu. Namun -qoddarolloh- dikarenakan pembahasannya yang sangat panjang hingga akhirnya banyak nukilan kalam ulama yang belum selesai diterjemahkan, yang kemudian menjadi penghambat untuk segera dirilisnya buku tersebut.

Seiring berlalunya kalender pemilu 2019, kami pun mulai menepi dari pembahasan ini, sembari mengira dan terus mengharap demam pemilu pada jiwa-jiwa kaum muslimin kian mereda. Namun setelah kembali menilik kondisi mereka menjelang pemilu 2024 ini, terkhusus orang-orang yang menisbahkan diri pada salaf, ternyata didapati banyak dari mereka semakin hari bukannya semakin sadar tentang hakikat pemilu, bahkan semakin banyak yang tertipu.

Padahal fakta pemilu demokrasi tak henti-hentinya mengungkap jati dirinya sebagai panggung sandiwara politik yang kelam. Dengan wajah seram dan suaranya yang lantang ia berteriak bahwa ia bukanlah sarana untuk mencari pemimpin yang baik, melainkan murni ajang permainan dan trik kuffar untuk mengacak-acak serta memporak-porandakan tata kenegaraan. Namun sayang seribu sayang, suara keras itu tidak pernah lagi terdengar oleh telinga orang-orang yang sudah mati.

لقد أمسعت لو انديت حيا ولكن ال حياة ملن تنادي

“Sungguh telah kau perdengar andai orang hidup kau panggili

Sayangnya yang kau panggil adalah orang yang sudah mati”

Rata-rata dari mereka hanya berpedoman pada dhohir fatwa para ulama yang membolehkan, tanpa mau mencermati dan memeriksa ulang apakah data dan fakta berikut hasil di lapangan sudah benar-benar sesuai dengan yang difatwakan oleh para ulama mulia tadi. Sebab, seluruh fatwa ulama yang membolehkan semuanya bersyarat, sementara syarat tersebut tidak didapati bahkan tidak akan bias didapati dalam kenyataan.

Paling pilunya, mengapa mereka lebih mudah terpanggil untuk ikut andil dalam pemilu sementara mereka semua tahu dan sepakat bahwa pemilu pada dasarnya adalah dosa besar, sedangkan manfaat yang mereka cari atau mafsadat yang berusaha mereka hindari dengan pemilu statusnya tak lebih hanyalah sebuah angan-angan, ditambah lagi dengan fakta yang selalu membuktikan sebaliknya, namun meski demikian mereka tetap saja tidak bergeming.

Entah karena keasyikan ikut meramaikan dan menikmati euforia pesta demokrasi yang diselenggarakan tiap lima tahunan itu, ataukah karena phobia dan takut dicap sebagai rakyat yang tidak patuh pada penguasa, atau memang benar-benar tulus ingin kebaikan namun salah jalan, atau karena alasan lain. Yang jelas, sifat waro’ dan kehati-hatian seorang mukmin seharusnya menjadikannya tidak semudah itu menerjang dosa sebesar pemilu.

Berangkat dari sinilah kami memohon pertolongan kepada Alloh untuk mencoba sekali lagi menyegerakan nasehat, dengan meringkas argumen-argumen serta kaedah-kaedah yang sudah termuat dalam buku Tinta Ungu. Dimana seluruh argumen dan kaedah itu disarikan dari kalam seorang alim tak terbantahkan Imam negeri Yaman Syaikh Muqbil bin Hadi Alwadi’iy –semoga Alloh merohmati-. Bagi yang ingin memperdalam mengenai nukilan kalam ulama beserta dalil-dalilnya insya Alloh suatu hari nanti bisa merujuk kepada buku Tinta Ungu, adapun dalam nasehat kali ini kami hanya meringkas dan menyebutkan bagian terpentingnya saja.

Berharap dengan seuntai nasehat ringkas ini Alloh menghidupkan kembali hati-hati yang telah mati, membangunkan jiwa-jiwa yang tengah terlelap dan terperangkap dalam mimpi. Dan semoga Alloh senantiasa menuntun kita semua kepada jalan yang terbaik, dan menyelamatkan kita beserta kaum muslimin dari fitnah-fitnah dan kegelapan yang menyesatkan.

Catatan: mohon maaf apabila dalam buku ini sebagian besar ayat Alqur’an tidak kami terjemahkan, semua itu dikarenakan sempitnya waktu, dan karena berharap kaum muslimin sudah banyak mengenal dan mempelajarinya, lantaran itu adalah pesan-pesan Alloh untuk kita semua, wabillahittaufiq.

Baca secara lengkap pada file pdf berikut ini…

Download : IKUT PEMILU ADALAH BUNUH DIRI

Mirror : 

Semoga bermanfaat, barokallahufiikum

E-Book : 1051 – Katakan “TIDAK” Pada Pemilu !! (Ringkasan “Tinta Ungu”)


بسم الله الرحمن الرحيم

SERIBU LIMA PULUH SATU (1051) ,
Sejumlah Alasan Kenapa Seorang Mukmin Harus Katakan “Tidak” Pada Pemilu (Ringkasan “Tinta Ungu”)

Oleh : Al Ustadz Abu Abdil Malik Abdul A’la Assugihany حفظه الله 

Siapapun yang mengamati kondisi zaman akhir-akhir ini, pasti akan menyaksikan bahwa manusia semakin dikepung oleh beraneka ragam fitnah dan berbagai macam bencana, salah satu yang terparah adalah kerusakan aqidah disebabkan pertikaian dan silang sengkarut politik, yang dikemas dalam wadah pemilu dan demokrasi, maka harus diadakan penanganan beserta penanggulangan.

Pada dasarnya keharoman pemilu adalah sesuatu yang dikenal oleh setiap mukmin yang mendalami ilmu agama, keharomannya sudah banyak dibahas oleh para ulama, buku-buku yang ditulis mengenai keburukan dan kerugian yang dihasilkan oleh pemilu juga tidak sedikit.

Dan segala puji bagi Alloh yang telah memudahkan penulisan buku Tinta Ungu yang semoga mengupas tuntas mengenai hukum pemilu, insya Alloh dalam buku tersebut sudah ada jawaban yang mengobati seputar masalah ini, akan tetapi disebabkan ia memuat banyak nukilan kalam ulama yang tentunya perlu diterjemahkan, sementara kebutuhan penjelasan masalah ini sudah sangat mendesak mengingat waktu pemilu sudah semakin dekat, maka tiada pilihan lain selain meringkas buku tersebut dan mengemasnya dalam beberapa poin, maka dalam tulisan kali ini hanya akan dimuat ringkasnya, bagi yang ingin mendalami argumen beserta penjabaran yang lebih luas berikut kalam ulamanya silahkan kembali pada buku aslinya.

Berikut ini beberapa poin penting yang disarikan dari buku Tinta Ungu, yang sekaligus mayoritasnya merupakan alasan untuk katakan tidak pada pemilu, semua dicantumkan sesuai urutan pembahasan buku aslinya, jadi mungkin ada sedikit pengulangan yang kiranya masih dibutuhkan:

  1. Demokrasi dengan segala seluk beluknya adalah ideologi kufur, salah satunya karena dalam demokrasi kekuasaan sepenuhnya adalah milik rakyat, Alloh sebagai Robb alam semesta tidak memiliki sedikitpun kedudukan di dalamnya.
  2. Maka dosa terbesar pemilu adalah karena ia terkait erat dengan demokrasi yang merupakan kekufuran nyata, waliyadzu billah, (lihat Tinta Merah).
  3. Pemilu adalah bagian dari demokrasi, pemilu adalah tangga yang mengantarkan kepadanya, tanpa pemilu demokrasi tidak akan terwujud, sehingga demokrasi adalah hasil tunggal dari pemilu, dan pemilu merupakan unsur terpenting demokrasi.

Baca secara lengkap pada file pdf berikut ini…

Download : 1051 – Katakan “Tidak” Pada Pemilu

Mirror : 

Semoga bermanfaat, barokallahufiikum

E-Book : TINTA MERAH – Islam dan demokrasi takkan pernah searah


بسم الله الرحمن الرحيم

MEMPERINGATKAN
BAHWA ISLAM DAN DEMOKRASI TAKKAN PERNAH SEARAH

Oleh : Al Ustadz Abu Abdil Malik Abdul A’la Assugihany حفظه الله 

 

Download : TINTA MERAH – Islam dan demokrasi takkan pernah searah

Mirror : 

Semoga bermanfaat, barokallahufiikum

E-Book : TINTA UNGU – Apakah perlu ikut andil dalam pemilu?


بسم الله الرحمن الرحيم

MENGUPAS TUNTAS
AKANKAH AQIDAH ISLAM MEMBENARKAN SEORANG MUKMIN IKUT ANDIL DALAM PEMILU?

Oleh : Al Ustadz Abu Abdil Malik Abdul A’la Assugihany حفظه الله 

Download : TINTA UNGU – Mengupas tuntas tentang Pemilu

Mirror : 

Semoga bermanfaat, barokallahufiikum

Artikel Islami : Pengamalan Ilmu yang paling utama adalah Tauhidullah


PENGAMALAN ILMU YANG PALING UTAMA ADALAH TAUHIDULLAH

Penulis : Al Ustadz Ja’far Umar Thalib رحمه الله

 

Karena mempelajari ILMU itu adalah untuk beramal, maka semestinya setelah kita mendapatkan ILMU, kita dengan bimbingan ILMU seharusnya memilih amalan shaleh yang paling tinggi nilai pahalanya di sisi Allah Ta’ala. Karena umur kita amat terbatas, waktu kita juga terbatas, kemampuan kita sangat terbatas. Sedangkan amalan yang semestinya kita tunaikan dari ILMU itu, sangat banyak. Oleh karena itu kita memilih amalan shaleh yang paling tinggi nilai pahalanya di sisi Allah Ta’ala. Agar kita dengan umur dan waktu yang singkat serta kemampuan yang terbatas, kita bisa mencapai amalan yang nilainya tinggi dan nilai pahalanya yang banyak disisi Allah Ta’ala.

Dan amalan yang paling utama dari ILMU itu adalah Tauhidullah yang maknanya ialah mentauhidkan Allah Ta’ala. Yaitu meyakini bahwa Allah itu satu dan tidak berbilang pada DzatNya. Juga meyakini bahwa hanya Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan menciptakan apa yang ada diantara keduanya dan segala isi keduanya. Hanya Dia yang memiliki dan menguasai seluruh alam semesta ini. Dan hanya Dialah yang menentukan pengaturan seluruh alam semesta ini. Dan hanya Dialah yang memelihara dan menjaga seluruh alam semesta ini. Dan pada akhirnya, hanya Dialah yang akan menghancurkan secara total seluruh alam semesta ini. Juga bertauhid kepada Allah ialah ketika kita meyakini bahwa hanya Allah lah yang sempurna dalam segala makna sifat-sifatNya dan hanya Dialah yang paling sempurna dalam Nama-NamaNya dalam segala maknaNya. Juga bertauhid kepada Allah itu ialah meyakini bahwa yang pantas mendapat persembahan segala macam peribadatan itu hanyalah Allah Ta’ala, sehingga melakukan segala macam peribadatan itu hanya ditujukan kepada Allah semata dan tidak kepada yang lainNya.

Allah Ta’ala berfirman tentang diriNya satu dan tidak berbilang pada DzatNya :

قل هوالله أحد – الله الصمد – لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد – سورة الأخلاص ١ – ٤

Katakanlah bahwa Allah itu satu, dan Allah itu tempat bergantung segenap makhluq kepadaNya, Dia tidak melahirkan anak dan Dia tidak dilahirkan sebagai anak oleh siapapun, dan Dia tidak sederajat atau serupa dengan siapapun“. (QS. Al Ikhlas ayat 1 – 4)

Allah Ta’ala juga menyatakan bahwa hanya diriNya yang menciptakan seluruh alam semesta ini :

الله الذى خلق السماوات والأرض وما بينهما فى ستة أيام ثم استوى على العرش – ما لكم من دونه من ولي ولا شفيع أفلا تتذكرون – يدبر الأمر من السماء إلى الأرض ثم يعرج إليه فى يوم كان مقداره ألف سنة مما تعدون – ذلك عالم الغيب والشهادة العزيز الرحيم – الذي أحسن كل شيء خلقه وبدأ خلق الإنسان من طين – ثم جعل نسله من سلالة من ماء مهين – ثم سوى ه ونفخ فيه من روحه وجعل لكم السمع والأبصار والأفئدة قليلا ما تشكرون – السجدة ٤ – ٩.

Allah yang menciptakan langit yang tujuh dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam hari, kemudian Dia naik ke atas arsyNya. Tidak ada bagi kalian selain Allah yang bisa melindungi kalian dan tidak ada pula yang bisa mengizinkan pemberian syafa’at (pembelaan), tidakkah kalian ingat perkara ini. Dia mengatur segala sesuatu dari atas langit kemudian penetapan aturannya diturunkan ke bumi. Kemudian para Malaikat yang diutus untuk melaksanakan keputusanNya, mereka melaporkannya dengan naik dari bumi ke langit dalam tempo sehari tetapi ia adalah seribu tahun dalam hitungan kalian. Demikianlah bahwa Allah itu adalah Maha Tahu segala yang tak nampak dan segala yang nampak dan Dia Maha Mulia dan Maha Pengasih. Dia Allah yang menciptakan segala sesuatu dengan ciptaan yang paling baik, dan Dia menciptakan manusia pertama dari tanah liat, kemudian Allah jadikan anak turunannya dari air yang hina (yakni dari mani/cairan kental yang keluar dari kemaluan pria dan ofum/cairan indung telur yang keluar dari rahim wanita), kemudian Allah sempurnakan ciptaanNya menjadi manusia dan setelah itu Allah tiupan ruh padanya dan Allah ciptakan bagi kalian pendengaran dan penglihatan serta akal fikiran dan perasaan, akan tetapi sedikit sekali dari kalian yang bersyukur kepadaNya“. (QS. As Sajdah ayat 4 – 9)
Continue reading

REPOST : Pokok-pokok Aqidah Islam [Lengkap]


Bismillah Pokok-pokok Aqidah Islam Seri Kajian Islam  kali ini adalah membahas tentang Pokok-pokok Aqidah Islam karena kami melihat belum begitu banyak ummat Islam yang memahami tentang Aqidah Islamiyyah.  Semoga kita dapat mengambil Ibrah dan penjelasan yang gamblang dari kajian ilmu tersebut dan dapat menjaga setiap langkah kita ketika menjalani kehidupan ini serta dapat tetap Istiqomah di dalam menempuh jalan al haq. Silahkan di simak dan di download di sini :  Continue reading

Aqidah : [Rekam. 18] Qurratu ‘Uyuunil Muwahhidiin


Bismillah.. Qurratu 'Uyuunil Muwahhidiin Berikut kami sampaikan Audio Kajian Islami Rutin Mingguan yang membahas Syarh Kitab Tauhid karya Asy-Syaikh ‘Abdurrohman bin Hasan bin Muhammad bin ‘Abdul Wahab -rahimahullah- (1193 – 1285 Hijriyah ) yang berjudul Qurratu ‘Uyuunil Muwahhidiin dibawakan oleh Al Ustadz Ja’far Umar Thalib  حفظه الله di Masjid ‘Utsman bin ‘Affan, Degolan, Sleman, Yogyakarta. Silahkan di simak dan di download di sini :

Unduh Matan Kitab Qurratu ‘Uyuunil Muwahhidiin nya disini :

Mirror  :  Continue reading

Aqidah : [Rekam. 17] Qurratu ‘Uyuunil Muwahhidiin


Bismillah..

Qurratu 'Uyuunil Muwahhidiin

Berikut kami sampaikan Audio Kajian Islami Rutin Mingguan yang membahas Syarh Kitab Tauhid karya Asy-Syaikh ‘Abdurrohman bin Hasan bin Muhammad bin ‘Abdul Wahab -rahimahullah- (1193 – 1285 Hijriyah ) yang berjudul Qurratu ‘Uyuunil Muwahhidiin dibawakan oleh Al Ustadz Ja’far Umar Thalib  حفظه الله di Masjid ‘Utsman bin ‘Affan, Degolan, Sleman, Yogyakarta.

Silahkan di simak dan di download di sini :

Unduh Matan Kitab Qurratu ‘Uyuunil Muwahhidiin nya disini :

Mirror  :  Continue reading

Aqidah : [Rekam. 16] Qurratu ‘Uyuunil Muwahhidiin


Bismillah..

Qurratu 'Uyuunil Muwahhidiin

Berikut kami sampaikan Audio Kajian Islami Rutin Mingguan yang membahas Syarh Kitab Tauhid karya Asy-Syaikh ‘Abdurrohman bin Hasan bin Muhammad bin ‘Abdul Wahab -rahimahullah- (1193 – 1285 Hijriyah ) yang berjudul Qurratu ‘Uyuunil Muwahhidiin dibawakan oleh Al Ustadz Ja’far Umar Thalib  حفظه الله di Masjid ‘Utsman bin ‘Affan, Degolan, Sleman, Yogyakarta.

Silahkan di simak dan di download di sini :

Unduh Matan Kitab Qurratu ‘Uyuunil Muwahhidiin nya disini :

Mirror  :  Continue reading

"Dipersilahkan bagi Ikhwahfillah sekalian bila ingin menuliskan sepatah atau dua patah komentar, tentunya komentar-komentar yang berakhlak mulia dan yang mempunyai kandungan pahala dari Allah -Subhanahu wa Ta'ala- dan diperbolehkan menyebarkan seluruh isi blog ini dengan syarat untuk kepentingan dakwah Islam dan BUKAN untuk tujuan komersil , serta tidak harus menyertakan URL sumbernya. Jazakumullahu khairan. Barakallohufikum,.."

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 3,882 other subscribers

Mutiara Salaf

Yahya bin ‘Ammar rahimahullah pernah berkata, “Ilmu itu ada lima (jenis), yaitu: (1) ilmu yang menjadi ruh (kehidupan) bagi agama, yaitu ilmu tauhid; (2) ilmu yang merupakan santapan agama, yaitu ilmu yang mempelajari tentang makna-makna Al-Qur’an dan hadits; (3) ilmu yang menjadi obat (penyembuh) bagi agama, yaitu ilmu fatwa. Ketika seseorang tertimpa sebuah musibah maka ia membutuhkan orang yang mampu menyembuhkannya dari musibah tersebut, sebagaimana pernah dikatakan oleh Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu. (4) ilmu yang menjadi penyakit dalam agama, yaitu ilmu kalam dan bid’ah, dan (5) ilmu yang merupakan kebinasaan bagi agama, yaitu ilmu sihir dan yang semisalnya.” [Lihat Majmu’ Fatawa (X/145-146), Siyar A’lamin Nubala’ (XVII/482)]

Mutiara Salaf

Mu’aadz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu berkata : “Wajib atas kalian menuntut ilmu agama ini, karena mengajarkannya adalah amalan yang baik, mempelajarinya adalah ibadah, mengingatnya kembali adalah tasbih, mengadakan penelitian tentangnya adalah jihad, mengajarkannya kepada orang yang tidak mengerti adalah shadaqah, dan mengerahkan segala kesungguhan terhadap ilmu ini dengan mengambilnya dari para ulama merupakan amalan yang mendekatkan diri kepada Allah.”
Dengan demikian orang yang mengadakan penelitian tentang ilmu agama ini adalah mujahid fi sabilillah.” [Majmu’ Fatawa jilid 4/109]