Al Ustadz Ja'far Umar Thalib, Aqidah

Aqidah : Pengertian THOGHUT


Bismillah..

Berikut kami sampaikan Seri Kajian Aqidah Islam yang dibawakan oleh Al Ustadz Ja’far Umar Thalib (Ma’had Ihya ‘Us Sunnah, Degolan, Yogyakarta) di Masjid ‘Utsman bin ‘Affan, dimana pembahasan kali ini adalah menjelaskan pengertian Thoghut secara lengkap berserta contoh-contohnya.

Silahkan di simak dan di download di sini :

Mirror

Semoga kajian tauhid kali ini dapat membuat kita menjadi semakin mengerti bahwa perkara Aqidah adalah perkara yang sangat pokok untuk kita jaga dan kita tidak boleh menyepelekannya.

Barakallahufiikum..

About Salafiyyin

Dipersilahkan bagi Ikhwahfillah sekalian bila ingin menuliskan sepatah atau dua patah komentar, tentunya komentar-komentar yang berakhlak mulia dan yang mempunyai kandungan pahala dari Allah -Subhanahu wa Ta'ala- dan diperbolehkan menyebarkan seluruh konten blog ini dengan syarat untuk kepentingan dakwah Islam dan BUKAN untuk tujuan komersil, serta tidak harus menyertakan URL sumbernya. Jazakumullahu khairan. Barakallohufikum,..

Discussion

5 thoughts on “Aqidah : Pengertian THOGHUT

  1. Bener ust, banyak orang NU dan Muhammadiyyah yang menjadikan kyai-kyainya menjadi thogut karena perkataan mereka di ta’ati 100% walaupun tau apa yang mereka lakukan itu suatu kesalahan dan suatu kemaksiatan.

    Posted by Raihana | 4 February 2012, 7:45 PM
  2. Ini tahun berapa ya?

    Posted by Abu Ibrahim Al Maidaniy | 4 February 2012, 9:40 PM
    • Maksudnya? Bila yang ditanya kita berada di tahun berapa saat ini adalah tahun 1433 H / 2012 M. Atau bila yang ditanya adalah tahun rekaman kaset atau kajian ini adalah sekitar tahun 1416 H/ 1995 M. barakallahufiikum.

      Posted by Salafiyyin | 4 February 2012, 10:35 PM
  3. Bismillah, apa benar ini kajian ini dari Masjid ‘Utsman bin ‘Affan? barakallahu fiik..

    Posted by Abul Fida | 6 February 2012, 6:42 AM

Leave a reply to Salafiyyin Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

"Dipersilahkan bagi Ikhwahfillah sekalian bila ingin menuliskan sepatah atau dua patah komentar, tentunya komentar-komentar yang berakhlak mulia dan yang mempunyai kandungan pahala dari Allah -Subhanahu wa Ta'ala- dan diperbolehkan menyebarkan seluruh isi blog ini dengan syarat untuk kepentingan dakwah Islam dan BUKAN untuk tujuan komersil , serta tidak harus menyertakan URL sumbernya. Jazakumullahu khairan. Barakallohufikum,.."

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 3,883 other subscribers

Mutiara Salaf

Yahya bin ‘Ammar rahimahullah pernah berkata, “Ilmu itu ada lima (jenis), yaitu: (1) ilmu yang menjadi ruh (kehidupan) bagi agama, yaitu ilmu tauhid; (2) ilmu yang merupakan santapan agama, yaitu ilmu yang mempelajari tentang makna-makna Al-Qur’an dan hadits; (3) ilmu yang menjadi obat (penyembuh) bagi agama, yaitu ilmu fatwa. Ketika seseorang tertimpa sebuah musibah maka ia membutuhkan orang yang mampu menyembuhkannya dari musibah tersebut, sebagaimana pernah dikatakan oleh Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu. (4) ilmu yang menjadi penyakit dalam agama, yaitu ilmu kalam dan bid’ah, dan (5) ilmu yang merupakan kebinasaan bagi agama, yaitu ilmu sihir dan yang semisalnya.” [Lihat Majmu’ Fatawa (X/145-146), Siyar A’lamin Nubala’ (XVII/482)]

Mutiara Salaf

Mu’aadz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu berkata : “Wajib atas kalian menuntut ilmu agama ini, karena mengajarkannya adalah amalan yang baik, mempelajarinya adalah ibadah, mengingatnya kembali adalah tasbih, mengadakan penelitian tentangnya adalah jihad, mengajarkannya kepada orang yang tidak mengerti adalah shadaqah, dan mengerahkan segala kesungguhan terhadap ilmu ini dengan mengambilnya dari para ulama merupakan amalan yang mendekatkan diri kepada Allah.”
Dengan demikian orang yang mengadakan penelitian tentang ilmu agama ini adalah mujahid fi sabilillah.” [Majmu’ Fatawa jilid 4/109]