Berikut kami sampaikan Seri Kajian Aqidah Islam yang dibawakan oleh Al Ustadz Ja’far Umar Thalib (Ma’had Ihya ‘Us Sunnah, Degolan, Yogyakarta) di Masjid ‘Utsman bin ‘Affan, dimana pembahasan kali ini adalah menjelaskan pengertian Thoghut secara lengkap berserta contoh-contohnya.
Semoga kajian tauhid kali ini dapat membuat kita menjadi semakin mengerti bahwa perkara Aqidah adalah perkara yang sangat pokok untuk kita jaga dan kita tidak boleh menyepelekannya.
Dipersilahkan bagi Ikhwahfillah sekalian bila ingin menuliskan sepatah atau dua patah komentar, tentunya komentar-komentar yang berakhlak mulia dan yang mempunyai kandungan pahala dari Allah -Subhanahu wa Ta'ala- dan diperbolehkan menyebarkan seluruh konten blog ini dengan syarat untuk kepentingan dakwah Islam dan BUKAN untuk tujuan komersil, serta tidak harus menyertakan URL sumbernya. Jazakumullahu khairan. Barakallohufikum,..
Bener ust, banyak orang NU dan Muhammadiyyah yang menjadikan kyai-kyainya menjadi thogut karena perkataan mereka di ta’ati 100% walaupun tau apa yang mereka lakukan itu suatu kesalahan dan suatu kemaksiatan.
Maksudnya? Bila yang ditanya kita berada di tahun berapa saat ini adalah tahun 1433 H / 2012 M. Atau bila yang ditanya adalah tahun rekaman kaset atau kajian ini adalah sekitar tahun 1416 H/ 1995 M. barakallahufiikum.
Afwan, antum benar bahwa kajian ini bukan di rekam dan dibuat dari Masjid ‘utsman bin affan. kami belum mengetahui dari masjid mana ketika ustadz mengisi kajian ini. barakallahufiikum.
"Dipersilahkan bagi Ikhwahfillah sekalian bila ingin menuliskan sepatah atau dua patah komentar, tentunya komentar-komentar yang berakhlak mulia dan yang mempunyai kandungan pahala dari Allah -Subhanahu wa Ta'ala- dan diperbolehkan menyebarkan seluruh isi blog ini dengan syarat untuk kepentingan dakwah Islam danBUKAN untuk tujuan komersil
, serta tidak harus menyertakan URL sumbernya.
Jazakumullahu khairan. Barakallohufikum,.."
Yahya bin ‘Ammar rahimahullah pernah berkata, “Ilmu itu ada lima (jenis), yaitu: (1) ilmu yang menjadi ruh (kehidupan) bagi agama, yaitu ilmu tauhid; (2) ilmu yang merupakan santapan agama, yaitu ilmu yang mempelajari tentang makna-makna Al-Qur’an dan hadits; (3) ilmu yang menjadi obat (penyembuh) bagi agama, yaitu ilmu fatwa. Ketika seseorang tertimpa sebuah musibah maka ia membutuhkan orang yang mampu menyembuhkannya dari musibah tersebut, sebagaimana pernah dikatakan oleh Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu. (4) ilmu yang menjadi penyakit dalam agama, yaitu ilmu kalam dan bid’ah, dan (5) ilmu yang merupakan kebinasaan bagi agama, yaitu ilmu sihir dan yang semisalnya.” [Lihat Majmu’ Fatawa (X/145-146), Siyar A’lamin Nubala’ (XVII/482)]
Mutiara Salaf
Mu’aadz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu berkata : “Wajib atas kalian menuntut ilmu agama ini, karena mengajarkannya adalah amalan yang baik, mempelajarinya adalah ibadah, mengingatnya kembali adalah tasbih, mengadakan penelitian tentangnya adalah jihad, mengajarkannya kepada orang yang tidak mengerti adalah shadaqah, dan mengerahkan segala kesungguhan terhadap ilmu ini dengan mengambilnya dari para ulama merupakan amalan yang mendekatkan diri kepada Allah.”
Dengan demikian orang yang mengadakan penelitian tentang ilmu agama ini adalah mujahid fi sabilillah.” [Majmu’ Fatawa jilid 4/109]
Bener ust, banyak orang NU dan Muhammadiyyah yang menjadikan kyai-kyainya menjadi thogut karena perkataan mereka di ta’ati 100% walaupun tau apa yang mereka lakukan itu suatu kesalahan dan suatu kemaksiatan.
Ini tahun berapa ya?
Maksudnya? Bila yang ditanya kita berada di tahun berapa saat ini adalah tahun 1433 H / 2012 M. Atau bila yang ditanya adalah tahun rekaman kaset atau kajian ini adalah sekitar tahun 1416 H/ 1995 M. barakallahufiikum.
Bismillah, apa benar ini kajian ini dari Masjid ‘Utsman bin ‘Affan? barakallahu fiik..
Afwan, antum benar bahwa kajian ini bukan di rekam dan dibuat dari Masjid ‘utsman bin affan. kami belum mengetahui dari masjid mana ketika ustadz mengisi kajian ini. barakallahufiikum.